Read more...

PEMILU:Selepas 9 hari

Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) sehingga hari ini telah mengeluarkan kedudukan sementara peratusan yang berjaya diraih oleh setiap partai-partai Nasional di Indonesia tidak termasuk Aceh. Berikut adalah kedudukan terkini :


Nasional:

1) Partai Hati Nurani Rakyat 3.6 %

2) Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 1.6 %

3) Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) 0.7 %

4) Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 1.1 %

5) Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) 4.4 %

6) Partai Barisan Nasional. 0.7 %

7) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP) 0.9 %

8) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 8.2 %

9) Partai Amanat Nasional (PAN) 6.3 %

10) Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) 0.3 %

11) Partai Kedaulatan. 0.4 %

12) Partai Persatuan Daerah (PPD) 0.6 %

13) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5.1 %

14) Partai Pemuda Indonesia (PPI) 0.3 %

15) Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI) 0.3 %

16) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) 0.9 %

17) Partai Karya Perjuangan 0.2 %

18) Partai Matahari Bangsa (PMB) 0.4 %

19) Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PDI) 0.2 %

20) Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) 0.6 %

21) Partai Republik Nusantara (RepublikanN) 0.5 %

22) Partai Pelopor 0.3 %

23) Partai Golongan Karya (GOLKAR) 14.6 %

24) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 5.4 %

25) Partai Damai Sejahtera (PDS) 1.1 %

26) Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) 0.5 %

27) Partai Bulan Bintang (PBB) 1.8 %

28) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 14.3 %

29) Partai Bintang Reformasi (PBR) 1.1 %

30) Partai Patriot 0.4 %

31) Partai Demokrat 20.3 %

32) Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKD) 0.3 %

33) Partai Indonesia Sejahtera (PIS) 0.3 %

34) Partai Kebangkitan Nasional Ulama’ (PKNU) 1.4 %

41) Partai Merdeka 0.1 %

42) Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia 0.1 %

43) Partai Sarikat Indonesia (PSI) 0.1 %

44) Partai Buruh 0.2 %


Jumlah rakyat yang keluar memilih diperkirakan sebanyak 11, 157,216 orang daripada 51 juta yang layak memilih dalam Pemilu kali ini. Jutaan yang lain yang tidak keluar memilih adalah kerana nama mereka didapati tiada dalam senarai pemilih dan selain itu, ditambah lagi dengan Golongan Putih (Golput) iaitu mereka yang tidak mahu melibatkan diri dalam pemilihan atas pelbagai hujjah dan alasan yang tersendiri.


Di Aceh, lebih 80% berjaya dikuasai oleh Partai Aceh (PA) @ Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Hanya 6 buah sahaja partai local (tempatan) yang berada di Aceh. Namun, seluruh partai Nasional meletakkan calon-calon mereka di Aceh.




Read more...

Gagal hadir Menyapa

Biasanya kegagalan hadirnya dijemput. Tatkala imtihan semakin hampir, semakin game yang dicari, internet, chatting semakin rancak sehingga lupa tarikh peperiksaan. Tiba sehari sebelum imtihan, baru usaha mencari buku. Namun segalanya terlambat, baru mula mencari Tuhan mohon bantuan. Bukankah ada pepatah mengatakan " gagal merancang,kita merancang untuk gagal". Jadi apa yang diusahakn selama ini, itulah yang diterima. Jadi, jangan disalahkan buku hendak dibaca tidak faham, jangan dicari punca masa tidak mencukupi kemana hilangnya dan sebagainya. Perkara-perkara tersebut tidak berhajatkan kita. Tetapi kita berhajatkannya. Manusialah sebagai makhluk berakal, perlu memikirkan bagaimana untuk menguruskannya.

Firman Allah Ta'ala :

" Jika Allah menolong kamu, maka tidak adalah yang dapat mengalahkan kamu. JIka Allah membiarkan kamu(tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allah sesudah itu? Kerana itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal"
Ali-Imran ; 160

Ada juga kalanya, kegagalan hadir tanpa diduga. Janganlah melatah menyalahkan takdir dan sebagainya. Walaupun telah berusaha bersungguh-sungguh, bersolat,berdoa dan sebagainya. Cubalah bersangka baik dengan Allah. Dalam al-Quran disebut, "Allah tidak menzalimi hambanya, tetapi hambanya yang menzalimi diri sendiri " Allah juga menguji hambanya dengan kemampuan empunya diri. Oleh itu, usahalah mencari hikmah disebalik kegagalan. Hati akan lebih tenang menghadapinya. Pasti ada kurangnya dimana-mana kesilapan yang dilakukan sehingga Allah tidak menetapkan kejayaan bukan dimiliki ketika itu. Muhasabahlah diri kerana adakalanya hikmah itu begitu sukar untuk ditemui. Ingalah Allah itu Penyayang sifatnya. Kemungkinan Allah mahu hambaNya berterusan mengadu, bermunajat padanya bukan sekadar bila imtihan tiba. Hadapilah sesuatu kegagalan dengan memahami hikmah bicara Allah kepada seorang hamba.


Redha Dan Keberkatan

Tanpa adanya guru, tidalah ilmu sampai kepada kita. Ulama terdahulu juga berguru untuk mendapatkan ilmu. Menuntut ilmu tanpa guru, ibarat berguru dengan syaitan. Demikianlah hakikatnya dalam menuntu ilmu. Justeru, redha dari seorang guru itu amat-amat memberikan kesan. Mendapat redha dari insan yang memberikan ilmu, menjadikan ilmu yang dipelajari mendapat barakah dari Allah Ta'ala. Dengan adanya redha dan berkat dari ilmu yang dipelajari, maka mudah untuk difahami,diingat seterusnya untuk diamalkan. Kerana ilmu yang itdak diamalkan,ibarat pohon yang tidak berbuah.

Oleh itu, bagi mencapai redha dan keberkatan, hormatilah insan yang memberikan ilmu tersebut. Guru yang mengajarkan dan memberi kefahaman dengan susah payah. Mereka juga melalui saat susah sama seperti kita ketika menuntut ilmu. Jika hari ini mereka diherdik,dikeji,dikatakan tidak pandai mengajar dan sebagainya, tidak mustahil esok lusa, perkara tersebut akan kita rasai kembali. Berikan hak seorang insan itu selayaknya. Mereka juga telah mengorbankan masa dan sebagainya untuk menjadikan kita insan yang berguna. Bukan dididik untuk mengherdik dan mengutuk mereka kemudiannya. Semoga dengan redha dan berkat yang dikecapi, menjadikan ilmu itu sesuatu yang indah untuk diterokai.

Salam Perjuangan

Semoga kita dapat sama-sama muhasabah diri sebelum imtihan tiba menerpa kali ini. Di kesempatan ini juga, saya ingin mengucapkan selamat menghadapi imtihan kepada sahabat-sahabat yang sedang menhadapinya ataupun bakal menghadapinya. Moga-moga kita dapat menjadi pejuang setia dalam menuntu ilmu. Selamat Berjuang !

Read more...